Minggu, 06 November 2016

Dua Hari Keliling Blitar

Sabtu, 05 November 2016

Rencana dadakan untuk pergi ke Blitar (Sebenarnya niatan pergi ke Blitar untuk mengunjungi salah satu saudara yang tinggal di asrama Yonif 511 Blitar itu sudah lama, namun baru bulan ini bisa terrealisasikan :) itupun juga dadakan.. hehe ) akhirnya kesampaian juga. Ketika semua serba dadakan baik dalam hal pemesanan hotel maupun tiket kereta api, beruntungnya saya dan keluarga masih memperoleh kamar di Patria Plaza Hotel untuk penginapan satu malam. Namun, sayangnya untuk tiket kereta api berangkat kami hanya mendapatkan tiket tanpa tempat duduk, sementara untuk pulang malah tidak mendapatkan tiket sama sekali, hiks... kami memang ingin perjalanan kali ini tidak membawa kendaraan pribadi dengan alasan ingin menikmati perjalanan santai dengan menggunakan transportasi umum, yang menurut saya pribadi hanya bisa dicapai dengan kereta api :D baiklah untuk pulang kami memutuskan naik bus.

menunggu KA
kami menggunakan KA Penataran dengan jalur yang bawah
Dari riset awal dengan tanya kiri kanan kepada teman yang sering mendapatkan tiket kereta api tanpa tempat duduk, bahwa kita bisa duduk asal 'penghuni resmi' tempat duduk itu belum datang, jika sudah datang terpaksa kita harus mengalah, karena memang mereka pemegang tiket dengan nomor tempat duduk resminya. Kami berempat (saya, Ayah, Ibuk, dan satu sepupu) masih 'aman' dengan tempat duduk dari stasiun Gubeng Surabaya - stasiun Bangil. Karena dari stasiun Bangil naiklah rombongan murid TK yang akan wisata ke Malang, huhu... akhirnya kami berdiri hingga Blitar. Yasudah dinikmati saja deh :(

Sampai di Stasiun Blitar, kami langsung menuju ke hotel yang letaknya cukup jauh -jika ditempuh dengan berjalan kaki- tapi memang asyiknya di sini jika berpergian tanpa membawa kendaraan pribadi, kami berjalan menyusuri tepi jalan hingga ke aloon-aloon kota Blitar bak turis, hehe.... Kami berhenti sejenak untuk sholat di masjid besar seberang aloon-aloon, dan makan siang di warung sate, lalu melanjutkan perjalanan ke Patria Plaza Hotel di Jl. Kartini.








teras di lt. 2



Nomor kamar kami di lantai 2


suasana dalam kamar

Setelah check in di hotel jam 2 siang, kami istirahat sejenak sebelum berlanjut ke rumah saudara. Blitar memang bersih dan nyaman kotanya, hanya saja saya sempat bingung kenapa tidak ada transportasi umum sama sekali di sini seperti angkot atau taksi, apa mungkin karena di sekitar wilayah hotel ini adalah wilayah wisata sehingga yang banyak berkeliaran hanya becak dan andong. Okelah nggak masalah jika ingin naik becak, tapi jika jarak yang ditempuh cukup jauh apa masih memungkinkan naik becak? hmm... 

Ayah dan Ibuk
Sore harinya sebelum berangkat ke rumah saudara, kami memutuskan untuk berkunjung ke Makam Bung Karno sejenak, karena Ayah belum pernah kesana, sementara saya, Ibuk, dan kakak sepupu sudah pernah berkunjung ke sana beberapa tahun yang lalu.

Oh iya, selama di Blitar ini jalanan selalu penuh dengan komunitas motor dengan plat nomor dari berbagai daerah di Indonesia, ternyata mereka sedang ada acara tahunan di Blitar. Pantas saja sejak berjalan dari stasiun ke penginapan banyak sekali komunitas motor yang lalu lalang. Kami pun berjumpa kembali dengan mereka di Makam Bung Karno.

Karena tidak ada taksi atau angkutan umum, kami memutuskan naik becak ke asrama Yonif 511 yang menurut saya jaraknya cukup jauh. Tarif becak Rp 25.000,- untuk sekali angkut. Suasana Blitar gerimis sore itu. Pulangnya, terpaksa kami diantar dua per dua (karena hanya ada dua motor) untuk kembali ke hotel dan beristirahat.

*Cerita dua hari di Blitar akan dilanjut di part dua :)

Tidak ada komentar: