Senin, 07 November 2016

Dua Hari Keliling Blitar - part 2

Hari kedua di Blitar.

Rencana di hari kedua ini adalah mengunjungi Candi Penataran, Istana Gebang, dan sebuah tempat yang katanya sedang 'Hits' di Blitar yaitu Kampoeng Coklat, heuheu. Namun lagi-lagi yang menjadi kendala adalah bagaimana cara kami untuk menuju tempat-tempat tersebut mengingat tidak ada kendaraan umum yang bisa digunakan. Baiklah kami akan memikirkannya sambil sarapan pagi yang sudah disediakan di hotel ini :D

Balkon Lantai 2
Setelah sarapan, kami memutuskan untuk mencari rental mobil lewat google, siapa tahu ada yang 'nyantol'  :p, beberapa nomor kami hubungi hingga akhirnya mendapatkan satu nomor yang menyediakan jasa 'muter-muter' kota Blitar + driver. Jam delapan pagi kita sudah beberes sekalian check out dari hotel. Tujuan pertama Candi Penataran.

Pelataran candi Penataran
Foto dari Candi Induk






Sekitar satu jam kami mengelilingi candi, cuaca siang yang panas membuat kami tergoda dengan es dawet yang jual di warung seberang pintu masuk candi, jadi yaa mapirlah kita heuheu....

Istana Gebang, tampak depan
Tujuan kedua sebelum kembali pulang ke Surabaya adalah Istana Gebang, yang merupakan rumah masa kecil Bung Karno. Jam buka Istana gebang ini mulai pukul 07.00 - 17.00 WIB. Saat masuk akan dikenakan biaya retribusu sebesar Rp 2.000,- lalu mengisi buku tamu. Alas kaki wajib dilepas.
Di halaman depan sebelah kiri terdapat Gong perdamaian. Mengelilingi rumah ini berasa kembali ke masa dimana masih ada keluarga Bung Karno, karena semua peralatan dan perabotan masih ada dan tertata rapi. Banyak foto-foto Bung Karno dan keluarga besarnya yang dipajang di setiap ruangan seolah menceritakan perjalanan hidup keluarga ini.

Gong Perdamaian

ruang tamu depan

bilik kamar



Ruang Keluarga

tempat penyimpanan perkakas
foto orang tua Bung Karno (Raden Sosrodihardjo dan Ida Ajoe Njoman Rai)

Raden Roro Soekarmini dan Raden Soekarno
Di dalam rumah suasana terasa sejuk, semua benda yang terdapat di dalam rumah ini boleh diabadikan asal sesuai dengan peraturan yang tertera di setiap ruangan, misalnya seperti pada bilik kamar pengujung dilarang duduk di atas kasur.
Garasi mobil Bung Karno
Di halaman luar terdapat pementasan seni tradisional jaranan pegon, sehingga suara musik gamelan mengiringi perjalanan mengelilingi Istana gebang ini.

Saya berfoto dengan salah satu penari cilik :D
Sebenarnya kami ingin melihat pertunjukkan seni tersebut, tapi setelah tanya kepada salah satu penari bahwa jadwal pementasan mereka baru jam satu siang nanti, kami mengurungkan niat karena harus segera beranjak ke tujuan selanjutnya agar sampai di Surabaya nanti tidak terlalu malam. huhuhu :(

Baiklah kami segera menuju ke tujuan terakhir, yaitu Kampoeng Coklat.
Saya tidak sempat mengabadikan foto yang baik saat di Kampoeng Coklat karena suasana pada Minggu siang itu sangat ramai, berjubel, bahkan parkiran yang di buka di rumah-rumah penduduk sekitar pun sudah penuh dengan kendaraan.

Di dalam suasana kebun coklat memang terasa mengingat tempat duduk ala foodcourt berada tepat di bawah pohon coklat. Makan siang yang dijual di sini pun tidak mahal, dengan penyajian ala prasmanan kita memilih dan mengambil sendiri mulai dari nasi, lauk pauk yang tersedia kemudian nanti dibawa ke bagian kasir untuk dihitung jumlah yang harus dibayar. Menurut saya harga dan makanan di sini sebanding karena rasanya pas di mulut orang Surabaya seperti saya ini. Lalu sebagai bukti kalau pernah ke sini tak lupa membeli minuman rasa coklat original dan oleh-oleh beraneka macam coklat.

Pukul dua siang kami tiba di terminal Patria, sambil menunggu bus kami istirahat dan sholat di mushola terminal. Mushola cukup bersih dan dingin. Syukurlah bus yang dinantikan tiba tidak lama kemudian, dan beruntungnya lagi kami menjadi penumpang pertama yang naik sehingga bisa bebas memilih tempat duduk. Hehe :D Saatnya menikmati perjalanan sore kembali ke Surabaya.


**Part 1 bisa dibaca --> http://shespebe.blogspot.co.id/2016/11/dua-hari-keliling-blitar.html

Tidak ada komentar: