Rabu, 23 November 2011

Aku membaca -Perahu Kertas-

Waktu jalan-jalan ke sebuah toko buku  aku melihat sekilas sebuah judul novel ”Perahu Kertas”. Pertama kali lihat judul novel karya “Dee” itu aku langsung kepincut dengan gambar covernya yang lucu. dan judulnya yang unik. Niat hati ingin membeli, tapi apa daya isi dompet lagi kering, hehe. Akhirnya dengan berat hati kusimpan sendiri dalam hati rasa penasaran untuk membaca novel tersebut.

Namun yang namanya jodoh memang gak bakal kemana. Walaupun tidak sempat membelinya tempo hari, tapi aku dapat membacanya dengan cara meminjamnya dari sodara, yah walaupun tidak membeli tapi lumayan lah bisa membacanya gratis, hehe. Mungkin memang aku ketinggalan karena baru sempat membaca Perahu Kertas, tapi tak apalah yang penting I can read it by myself, and never too late to read it.

Mulai kupegang novel bersampul hijau bergambar perahu dan bertuliskan Perahu Kertas itu, dan mulai kujelajahi ceritanya satu per satu di tiap halamannya. Pertama kali aku mengenal Keenan (salah satu tokoh utama di novel ini), mulai aku berfantasi ria menggambarkan sosok Keenan sesuai deskripsi di cerita tersebut. Cowok ganteng, berwajah bule, tinggi, putih, wohoo…looks so perfect!, haha biarlah aku menggambarkan sosok ganteng tersebut biar semakin semangat membaca cerita novel ini (I think I fall in love with the name of ‘Keenan’) it sounds unique :).

Cerita berawal dari tokoh utama Keenan, yang baru datang dari Belanda kembali ke Indonesia dan kuliah di Bandung, dan bertemu Kugy (sebagai tokoh utama cewek) dan dua teman mereka. Pada awalnya aku mengira cerita ini adalah hanya sebatas cerita cinta Keenan dan Kugy saja. Tapi ternyata aku salah, di tengah-tengah perjalanan banyak konflik dan alur cerita yang tidak terduga, dan ini semakin membuat saya ketagihan membacanya hingga akhir halaman. Ceritanya seru, membuat saya tertawa, terharu, menagis, dan mengomel sendiri. Tertawa, karena ada part yang lucu. Terharu ketika membayangkah Keenan harus mengundurkan diri dari kuliahnya dan tidak mendapat fasilitas lagi dari orang tuanya karena ia ingin mengikuti kata hatinya yaitu menjadi pelukis, bukan kuliah di jurusan yang ia tidak pernah suka.  Menangis ketika cerita cintanya kepada Kugy yang harus berhenti karena adanya cinta yang lain di hidup mereka masing-masing, Keenan dengan seorang gadis Bali, dan Kugy dengan bosnya sendir,. hingga tak terasa air mata ini menetes.hiks hiks. Lalu ada kalanya aku merasa jengkel terhadap seorang cewek yang membohongi Keenan mengenai lukisannya. Gara-gara cewek tersebut Keenan melepas kuliahnya, karena merasa yakin terhadap lukisannya yang laku terjual, tapi ternyata yang membeli itu adalah cewek itu sendiri dengan menggunakan identitas temannya. Hingga suatu hari Keenan baru mengetahui kalau ternyata lukisannya itu  bukan dibeli oleh orang-orang yang memang menyukai lukisannya, tapi dibeli oleh seorang cewek yang tega memperdayainya. Huuh. Tapi tetep, cinta sejati akan memenangkan pertarungan hati antara mereka berdua. Wuuhh…Love’em so mu(aaa)ch deh ^^.

Membaca novel dengan tebal kira-kira 444 halaman ini bagiku hanya membutuhkan waktu satu hari saya, ya, I spent my whole day to read this novel till end, that was my new record.. LoL. Itu karena memang ceritanya seru, dan saya tidak sabar jika harus menutup dan membukanya esok hari untuk melanjutkan membaca ceritanya. Two thumbs up for ‘Dee’ as a writer of this Novel, ‘n I love this novel so much *5 (five stars).

Minggu, 20 November 2011

She is My Mom




Beliau telah menjadi bagian hidupku selama 21 tahun. Beliau adalah seorang yang melahirkan dan membesarkan aku dengan penuh kasih sayang tiada tara, dan beliau adalah seorang perempuan yang ku panggil Ibu. Ibu, beliau selalu  menungguku setiap hari di rumah. Tidak pernah terlewatkan senyum tulus seorang ibu yang diberikan kepadaku setiap hari ketika aku mencium tangan dan kedua pipinya sebelum aku berangkat kuliah.

Cerita menarik tentang ibuku. Ibuku adalah seorang yang biasa saja, tapi beliau begitu luar biasa di mataku. Sungguh, aku merasa bangga kepada ibuku, ibaratnya ibuku mempunyai tangan-tangan ajaib jika sudah bersentuhan dengan perabotan dan segala macam bumbu dapur. Bagaimana tidak, pagi hari setiap aku baru membuka mata dari tidurku aku melihat ibu sudah bersiap dengan segala “senjatanya” di dapur. Lalu aku beranjak mandi dan mempersiapkan diri untuk segera berangkat kuliah, setelah beres kutengok sebentar ibuku di dapur, dan voila! Sarapan dengan berbagai menu telah tersaji di meja makan. Aku tidak habis pikir, betapa hebatnya ibuku, hanya dalam waktu singkat di setiap paginya semua hidangan sarapan sudah “bertengger manis” di meja makan, uniknya ibu memasak tidak hanya satu menu saja, paling sedikit tiga menu berbeda setiap pagi, padahal di rumah kami hanya ada empat orang saja. It was awesome!. Terkadang, sebagai anaknya aku merasa malu kepada diriku sendiri karena aku tidak begitu mahir memasak seperti beliau. Hehe.

Itulah ibuku, seorang ibu rumah tangga biasa yang setiap hari melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa mengeluh, selalu setia menunggu suami dan anaknya pulang dari segala aktivitasnya masing-masing. Walaupun ibu bukan seorang wanita karir yang berdandan cantik dan pergi ke kantor setiap harinya, but she looks beautiful for me, even without any make up on her.  Waktu duduk dibangku sekolah dulu paling suka mendengar bel pulang berbunyi, itu berarti tanda akan segera pulang, dan aku senang sekali melangkahkan kakiku menuju ke rumah, karena selalu ada ibu yang menungguku. For me, she’s more than just a mom, she’s wonder woman. I love all my family but I love my parents more, especially my mom. Hope I always beside her , because I proud to be her daughter.

Kamis, 03 November 2011

FTS Spesial Ultah WR- Akhirnya Ku Menemukanmu


Internet. Siapa sih yang tidak kenal internet?. Semua orang pasti tau apa itu internet. Sekarang internet semakin dekat dengan kehidupan kita. Begitu pula denganku, hampir tiap hari ku lalui dengan menjelajah alam internet. Tapi lama-lama kebosanan pun melanda, karena tiap hari yang aku buka selalu sama yaitu jejaring sosial ataupun mencari tugas-tugas kuliah. Untuk mengatasinya biasanya aku membuat cerpen, sebagai hobi sampingan. Tapi, itu saja tidak cukup, iseng-iseng aku searching mengenai lomba-lomba cerpen, yaah..siapa tahu aku bisa berpartisipasi.
Cukup lama browsing akhirnya kutemukan sebuah ajang lomba cerpen yang diadakan oleh “Writing Revolution”. Ini dia yang aku cari, pikirku. Aku membaca persyaratan yang salah satunya adalah harus mendaftar menjadi siswa menulis cerpen online (SMCO) dulu untuk mendapatkan kartu anggota. Seru nih kayaknya. Aku langsung transfer dan selanjutnya tinggal melengkapi persyaratan lainnya, lalu kirim deh naskah lomba cerpen itu. Biaya pendaftaran sekolah menulis cerpen tersebut cukup terjangkau, apalagi kita bisa mendapatkan modul, kartu anggota, dan sertifikat yang bisa didownload setelah melakukan konfirmasi mengenai pendaftaran kita.
Writing Revolution. Aku masuk sebagai salah satu warganya di WR 06. Aku sempat vakum cukup lama setelah terakhir kali mengikuti lomba cerpen tersebut. Hal ini dikarenakan tugas kuliah yang menumpuk. Lama tidak mendengar kabar dari kampungku WR 06, akhirnya kusempatkan diri untuk pulang kampung sebentar. Wow, ternyata tetanggaku di kampung ini sudah banyak dan mereka adalah penulis-penulis hebat.
Akhirnya aku menemukan kembali gairah untuk terus update di Writing Revolution. Di sini aku melihat banyak lomba-lomba atau event yang sering diadakan. Aku beruntung sempat mengikuti salah satu lomba Antologi yang kedua di kampung WR 06 baru-baru ini. Dan yang paling keren menurutku adalah banyaknya karya dari warga Writing Revolution yang sudah dibukukan. Special thanks to Joni Lis Efendi. Banyak pelajaran berharga yang kudapat dari Writing Revolution guna memperbaiki tulisan-tulisanku sebelumnya. Yang jelas, I’m proud to be part of it.

FTS ( 312 kata)


Biodata Penulis
Nama lengkap Purba Sari. Biasa dipanggil Pebe atau Sari. Lahir di Surabaya 5 Februari 21 tahun silam. Seorang mahasiswi Akuntansi. Hobi menulis adalah hobi sejak kecil yang pada awalnya suka dalam tulis menulis surat dengan teman-teman. Mempunyai hobi sampingan yaitu mengkhayal, sering membayangkan alur cerita untuk sebuah cerpen. Namun, terkadang menemui kesulitan dalam mengutarakannya di sebuah tulisan. Oleh karena itu sebagai penulis pemula, masih perlu banyak belajar dari teman-teman Warga Kampung sekalian. Terima Kasih.
E-mail              : i_am_purbasari@yahoo.com
facebook         : Pebe Purbasari
twitter             : @pebe_pebe

___________________________________________________________________________________
FTS Spesial Ultah WR Pertama: Menggapai Impian Bersama Writing Revolution
DL: 05 November

1.    Tema: Menggapai Impian Menjadi Penulis Hebat Bersama Writing Revolution.
2.    Khusus hanya untuk anggota Writing Revolution (SMCO, SMPO, SMAO dan SMNO).
3.    Semua FTS Spesial Ultah WR yang menarik dan menginspirasi akan dibukukan secara indie sebagai kado istimewa ultah WR. Semua royalti dari hasil penjualan buku dipergunakan untuk hadiah iven lomba WR selanjutnya.
4.    Kriteria penulisan naskah: maksimal 350 kata, biodata narasi 80 yang ditulis di bagian bawah tulisannya.
5.    Naskah WAJIB dipublikasikan/ditulis di Note/Catatan FB atau Blognya dengan mencantumkan logo WR. Untuk mendapatkan logo WR silakan klik link ini lalu klik kanan gambarnya (pilih Save Image As... untuk memindahkan ke laptop/komputernya): http://2.bp.blogspot.com/-R3_-y3czC5I/Tpes1UviplI/AAAAAAAAAoI/F9Bksquj354/s1600/Logo+Writing+Revolution.jpg 
6.    Tulis di judul Note atau Blog kamu: FTS Spesial Ultah WR-Judul Tulisan
7.    Dewan juri akan memilih 5 FTS paling inspiratif yang akan mendapatkan hadiah buku antologi FTS Spesial Ultah WR dan e-sertifikat.
8.    Copas link Note/catatan FB atau Blog kamu ke bagian komentar (Dokumen ini) untuk didata.
9.    Koordinator: Anung D'Lizta dan Fransiska S Manginsela.

---------------------------------------------
Alhamdulillah, Writing Revolution (WR) genap berusia 1 tahun pada tanggal 10 November ini. Berawal dari keinginan berbagi pengalaman dan teknik menulis cerpen bagi adik-adik FLP Riau waktu, tercetus ide untuk membuka sekolah menulis online (mulai berjalan 19 Desember 2010). Antusiasme yang di luar dugaan, 12 hari sejak dibuka pendaftaran pertama tercatat ada 64 peserta SMCO. Mereka ini angkatan sulung sekolah menulis online WR, dan subhanallah mereka sungguh telah menunjukkan sebagai kakak tertua yang hebat dengan berderet prestasi yang mereka ukir termasuk sebagai pemenang pertama dan ketiga Lomba Cerpen Remaja I WR. Luar biasanya, pada pembukaan pendaftaran angkatan kedua, Januari 2011, ada 210 orang yang mendaftar. Sungguh sambutan yang begitu dahsyat yang rata-rata mereka adalah penulis pemula yang bersemangat untuk mengasah keterampilan dan kemampuan menulisnya.

Memasuki bulan kesepuluh sejak pembukaan sekolah menulis online WR, sudah ada 1100 orang peserta. Sebuah kebanggan dan prestasi bagi semua warga WR yang semakin eksis dalam memberikan sumbangsih untuk membangun peradaban Indonesia lebih maju. Dalam umur yang masih sangat belia ini, warga WR sudah dan akan terus memberikan sumbangan pemikiran dari tulisan-tulisannya untuk memberikan inspirasi bagi pembaca di Tanah Air.

Semoga visi dan impian kita untuk bisa melahirkan 1 juta penulis hebat berkarakter kuat bisa terwujud untuk membangun peradaban demi menjadikan Indonesia lebih bermartabat di mata dunia.

Salam Penulis...!

Semangattt Pagiii...!


Senin, 17 Oktober 2011

The Greatest Moment -our Graduation-

Senin, 10 Oktober 2011 ...
Auditorium Universitas Airlangga Surabaya ...

Hari Senin ini adalah hari yang paling dinanti oleh hampir sepetiga wisudawan Universitas Airlangga Surabaya, karena pada hari ini di Auditorium Universitas Airlangga dilaksanakan wisuda kloter ke-3. Ya, wisuda tahun ini dibagi dalam 3 hari Sabtu, Minggu, Senin, yaitu tanggal 8, 9, 10 Oktober 2011.
Dan saya salah satu lulusan D3 Perpajakan mendapat jatah wisuda hari Senin, 10 Oktober 2011.
Wisuda merupakan momen yang bahagia dimana bisa bertemu dengan teman-teman seperjuangan dalam menuntut ilmu selama 3 tahun ini, namun sekaligus menjadi momen yang sangat mengaharukan karena harus berpisah dengan teman-teman yang juga selama 3 tahun ini menjadi teman sekaligus lawan (dalam mencari bangku sewaktu UTS/UAS..hheee). Banyak cerita yang terukir, ada suka ada duka. Suka jika ada mata kuliah yang kosong sehingga kita bisa langsung capcus pulang, dan duka jika ada kuis dadakan ..wkwk :)
Inilah sedikit momen yang dapat saya abadikan selama wisuda..


bersembilan...
Sukses buat semua teman-teman alumni Universitas Airlangga, khususnya Alumni D3 Perpajakan yang tetep Solid!! ^^,

Sabtu, 27 Agustus 2011

Cerpen - Keluargaku dan Kacang Mete

Hari ini adalah hari Raya Idul Fitri, dan seperti tahun-tahun sebelumnya setiap hari Raya Idul Fitri selalu tersedia berbagai jajanan, minuman, dan tak ketinggalan Kacang Mete di setiap rumah-rumah sebagai hidangan di hari Kemenangan ini. Tak ketinggalan pula di rumahku yang pagi ini kami sekeluarga bangun pagi, sholat Shubuh, dan bersiap melaksanakan Sholat Ied.
"Bu, Bajuku sudah disetrika kan?" tanyaku. Namaku Dhimas, usiaku 18 tahun. Seorang mahasiswa baru sebuah PTN di Surabaya. Kami sekeluarga ada 5 Orang. Bapak, Ibu, aku, Dhani dan Damar, kedua adikku yang masing-masing berusia 14 dan 16 tahun.
"Sudah, kan sudah Ibu letakkan di lemari kamu." kata Ibu seraya bercermin mengenakan mukenanya. "Dhani dan Damar sudah ganti baju belum?" lanjut Ibu.
"Ibu tidak dengar, mereka berdua dari tadi berebut cermin, tuh!" kataku sambil menunjuk kedua adikku yang dua-duanya sama-sama 'kecentilan' karena satu sama lain tidak mau mengalah dan menganggap diri merekalah yang paling ganteng sejagat raya, uhh...dasar bocah edan, pikirku.
"Dhani, Damar, kalian mau berangkat sholat Ied atau mau kondangan? dari tadi ngaca terus." kata Bapak.
"Yee, Bapak, biar ganteng dong, kan kalau ganteng siapa tau ada kecantol sama anak Bapak yang Guanteng ini, he ..he" jawab Damar. Begitulah Damar, adikku yang paling banyak gaya, ya memang sih boleh sombong sedikit kami bertiga memang punya tampang bisa dibilang 'Lebih Dari Cukup' dari kata Ganteng, he..he...
"Iya, tapi ya jangan berlebihan, nak" kata Bapak.
Keluargaku bukanlah keluarga yang kaya, dan juga bukan keluarga yang kekurangan. Keluarga kami adalah keluarga yang sedang-sedang saja, dan Alhamdulillah segala sesuatu keperluan tercukupi. Bapakku hanya karyawan biasa, namun dengan ke'biasa'annya itu beliau bercita-cita membuat kami bertiga, anaknya menjadi anak yang luar biasa. Ya, Bapak mampu menguliahkan aku, dan beliau juga bercita-cita demikian kepada dua adikku.
Kita tinggalkan cerita Bapakku, Super Hero keluarga kami. Berlanjut cerita di Hari Lebaran di keluarga kami. Ada cerita di balik momen Lebaran yang hampir 18 tahun ini aku lalui bersama keluarga besar, dan semua tetangga di kampungku ini. Entah percaya atau tidak, di kampungku kami semua makan 'Kacang Mete' hanya setahun sekali, yaitu waktu momen Lebaran. Termasuk di keluargaku. Selama 12 Bulan dalam setahun, hanya di waktu Lebaran saja kami semua menyediakan 'Kacang Mete' di rumah masing-masing. 
"Bu, kenapa sih beli Kacang Mete ajah nunggu waktu Lebaran, kenapa nggak sekarang-sekarang saja?" tanyaku waktu itu pada Ibuku. 
"Yo, gak opo-opo Le, yang namanya Hari Spesial itu juga harus dibarengi dengan sesuatu yang istimewa juga. Meskipun kita bisa beli Kacang Mete kapan pun tapi kan nggak ada istimewanya kalau makannya di hari-hari biasa, lebih enak dan terasa kalau dimakan waktu Hari Raya". Jawab Ibuku.
"ckck... aneh-aneh saja Bu," waktu itu aku berfikir apanya yang spesial dari sebuah Kacang Mete? dimakan kapanpun tuh kacang nggak akan berubah menjadi Kacang Almond, Kacang emas, atau apalah. Tapi itu dulu, sekarang setelah merasakannya di beberapa hari Lebaran, ternyata jawaban Ibu waitu betul juga. Memang bentuknya tidak berubah menjadi Kacang Almond, atau Kacang Emas, tapi yang berubah adalah rasanya yang menjadi sangat spesial. Suasananya di Hari Kemenangan yang akan terasa Indah dengan berkumpul bersama Keluarga Besar dan makan Kacang Mete bersama-sama. Percaya atau tidak, itulah yang membuat Lebaran di keluargaku setiap tahunnya terasa spesial.^^

Selamat Datang Hari Kemenangan

Allahuakbar ..Allahuakbar ..Walillahilham
tidak terasa 2 hari lagi sudah Hari Raya Idul Fitri, cepat sekali rasanya waktu ini berputar. Ada kesedihan dibalik kegembiraan di hari kemenangan itu, apalagi kalau bukan "perginya" Bulan Ramadhan. Gimana enggak biasanya waktu puasa-an ada buka bareng, entah itu bareng pacar, sahabat, keluarga. yaa, meskipun harus sebulan penuh berpuasa, tapi tetep seneng. Apalagi setiap habis buka selalu Sholat Tarwih bareng keluarga, huuh...kangen masa-masa seperti itu. Semoga Taun depan bisa ketemu lagi dengan Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Amiin....
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin :)

Kamis, 05 Mei 2011

3 Hari Menyusuri Kota Jogja

Liburan Semester 5 ini aku berdua dengan kakakku Asmaul Husnah berlibur selama 3 hari ke kota Gudeg, Jogja. Berbekal uang saku yang secukupnya hasil dari "merampok" si Ayah aku berangkat tanggal 9 Februari 2011 lalu dengan naik Kereta Api Sancaka. Harga Kereta Api Sancaka pada waktu itu Rp60.000,- karena bukan termasuk hari-hari week end jadi harga KA relatif terjangkau dengan kelas bisnis Sancaka. kami berdua berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya pukul 07.00 WIB dan sampai di Jogja sekitar pukul 12.45-an lah. setelah itu kami mulai petualangan selama 3 hari di Kota Jogja ini.
9 Februari 2011 13.00 pm -Setibanya di stasiun Tugu kami berdua berjalan kaki menyusuri kerumunan pedagang di Jl. Malioboro karena kami telah mem-booking sebuah penginapan yang berada di Jl. Dagen, Losmen Famili namanya dengan tarif Rp90.000/malam, cukup sesuai lah dengan kantong kami. Setibanya di Losmen kami berdua langsung membersihkan diri dan bersiap hunting some food for Lunch. Sebenarnya untuk makan siang kali ini kami berencana makan di "The House Of Raminten" sebuah Rekomendasi dari temanku Astrid. Kami menuju Raminten dari Malioboro dengan menggunakan TransJogja, kalau seingat saya dan juga kalau tidak salah start dari shelter Malioboro naik TransJogja jurusan 2A lalu turun di shelter dekatnya SMP 5 (begitu sih kata penunjuk jalan yang aku tanyai ..he he he) dan melanjutkan naik TransJogja jurusan 3A tak lama kemudian sampailah kita di the House Of RAMINTEN.
 the house of Raminten



















berfoto di the house of Raminten














tempe penyet & tahu

Menu di Raminten cukup bervariasi dengan nama yang unik pula. Nggak tahu kenapa karena saya suka makan penyetan, jadi pesan Tempe Penyet, sementara kakakku memesan Tahu bulat. Kurang lebih satu jam kita makan, akhirnya kita kembali meneruskan perjalanan, karena sudah cukup sore kami memutuskan kembali ke daerah Malioboro kembali naik TransJogja. Kami turun di salah satu shelter yang aku juga lupa dimana pokoknya kalau kita berjalan terus kita akan sampai di Alun-Alun Kidul dan saya kembali mengeluarkan kamera untuk berfoto ria
di depan Sasono Hinggil Dwi Abad



dari Alun-Alun Kidul kami naik becak ke Alun-Alun Utara, wah ternyata di sana ramee banget, ternyata memang ada acara Sekaten waktu itu. Banyak penjual makanan, baju, mainan disana. Sampai di Alun-Alun Lor bertepatan dengan Adzn Mahgrib, akhirnya kami pun menuju Masjid Agung (Gede) untuk menjalankan sholat. Setelah itu kami memutuskan kembali ke penginapan karena sudah capek badan ini seharian keliling-keliling, dan bersiap untuk petualangan esok hari

Sabtu, 12 Februari 2011

Jawa Pos For Her

"salah satu artikelku yang dimuat di Jawa Pos FOR HER :)"


Liku Liku Kehidupan Perempuan
Berbicara mengenai perempuan rasanya tidak akan cukup diceritakan dalam selembar kertas, karena masalah dalam kehidupan perempuan sangat menarik untuk diperbincangkan. Mulai dari masalah yang sederhana hingga masalah yang lebih kompleks.
Masalah sederhana yang ada dalam kehidupan perempuan adalah tentang tingkat gender. Banyak pihak meragukan kemampuan seorang perempuan. Pemikiran masyarakat awalnya menganggap seorang perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, toh ujung-ujungnya dapur dan segala macam kegiatan rumah tangga. Begitulah istilah yang sering dipakai. Namun seiring berjalannya waktu perlahan-lahan anggapan tersebut kian pudar. Karena perempuan dapat membuktikan bahwa mereka tidak hanya bisa menjadi ibu rumah tangga yang setiap harinya berurusan dengan dapur, tapi juga mampu bersaing dengan laki-laki, mereka mampu menyeimbangkan urusan rumah tangga dan karir yang mereka bangun.
Beranjak ke masalah yang lebih kompleks misalnya, coba kita menengok ke belakang tepatnya beberapa waktu yang lalu tentu masih segar diingatan kita akan kejadian yang menimpa para pahlawan devisa Indonesia yang bekerja di luar negeri atau biasa disebut TKI. Mereka diperlakukan sangat kejam, bisa dibilang sangat tidak berperi-kemanusiaan. Tidak sedikit kejadian yang berupa penyiksaan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan dialami oleh sebagian besar dari mereka. Tidak jarang pula mereka pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana keluarga yang mendapati salah satu anggota keluarganya pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Kalau sudah begini tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menginginkan perlindungan pada pemerintah negeri ini. Namun, sepertinya banyak pihak yang menilai bahwa pemerintah tidak memiliki penyelesaian komprehensif atas kasus penyiksaan terhadap TKI, bahkan sering tidak ada titik temu untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Padahal mereka membutuhkan perlindungan agar merasa aman dalam menjalankan pekerjaannya.
Tidak cukup sampai disitu kejadian yang biasa dialami oleh perempuan, masih ada masalah-masalah lain yang berhubungan dengan perempuan bahkan di jaman seperti ini masalah tersebut semakin merajalela, apalagi kalau bukan masalah woman trafficking. Ya, jual beli perempuan memang marak terjadi di negeri ini, bahkan karena latar belakang ekonomi yang banyak digunakan sebagai alasan tidak sedikit wanita yang “menobatkan” dirinya sebagai Pekerja Seks Komersial, dan yang paling disayangkan tidak sedikit dari mereka yang masih berusia remaja. Mungkin awalnya mereka terjebak dalam pergaulan yang salah hingga membuat mereka terjun ke dunia seperti itu. Sebagai pekerja malam mereka tentu sering mendapat siksaan batin seperti banyaknya cemoohan lingkungan sekitar yang mengatakan mereka itu perempuan hina lah, nakal lah, atau apa lah, belum lagi siksaan fisik yang didapat jika mereka tidak menuruti nafsu para hidung belang. Mungkin memang itulah jalan hidup mereka yang telah ditentukan oleh Tuhan, ‘cause everyone has their own destiny. Tapi apapun alasannya mereka tetap perempuan yang mempunyai impian dan cita-cita bahwa mereka tidak ingin selamanya menjadi seperti itu, Jadi tidak seharusnya bagi kaum laki-laki yang “biasa menggunakan” jasa mereka dengan seenaknya melecehkannya. Karena perempuan tersebut tidak hanya diciptakan untuk melayani, tapi mereka juga ingin dihargai seperti perempuan pada umumnya.
Itulah secuil liku-liku kehidupan perempuan yang seharusnya menjadi cerminan pemerintah, bahwa meskipun mereka hanya seorang TKI, seorang PSK, atau siapapun itu mereka juga perempuan yang mempunyai hak yang sama dimata hukum. Mereka berhak untuk dilindungi dan dihargai sama seperti perempuan-perempuan lainnya.

Kamis, 03 Februari 2011

dari Pantai Delegan hingga Maharani ZoO 'n Goa

pantai Delegan
Liburan akhir tahun yang rencananya mau ke Bali tapi batal, akhirnya diganti dengan rekreasi bersama keluarga besar ke tempat rekreasi yang berada di daerah Lamongan. ya, Pantai Delegan adalah tujuan pertama. Pantai yang berada di perbatasan Gresik ini sangat ramai apalagi waktu Liburan akhir tahun seperti ini. ramee puooll..sayang cuaca disini panas. Pantai Delegan banyak dikunjungi oleh rombongan keluarga, dengan tiket yang hanya sebesar Rp 5000 untuk dewasa dan Rp 3000 untuk anak-anak merupakan salah satu alternatif wisata murah bagi keluarga yang ingin menghabiskan liburan di pantai disana juga ada hiburan musik dangdut juga looh...!!ahaha.
 Pengunjung bebas berenang ataupun "ceburan" sesuka hati asal tidak melewati batasan yang sudah ditentukan oleh penjaga pantai, jadi pengunjung hanya bisa bermain air sampai batas aman saja.
nggak terasa matahari sudah semakin terik, akhirnya kami sudahi bermain di pantai ini.
next destination is Maharani Zoo 'n Goa atau biasa dikenal dengan sebutan Goa Maharani. ya goa ini memang memiliki cerita sendiri mengenai penemuannya. dulunya Goa Maharani memang hanya berupa Goa, tapi kali ini juga ada kebun binatangnya juga. tiket masuk Rp 25.000/orang waktu musim liburan siih, nggak tahu deh kalau hari biasa.
eeeh...di dalam sebelum pintu keluar Maharani Zoo 'n Goa ini juga ada hiburan orkes dangdut lagi..hmm.
karna hari sudah sore akhirnya kami serombongan bergegas pulang, daannn merasakan capek dibalik keseruan berlibur bersama keluarga..haha