Kamis, 21 Juni 2018

Berkunjung ke Monumen Kresek

Jembatan Kresek

Lebaran tahun ini, saya dan keluarga mudik ke Madiun, sebenarnya desanya di Caruban, cuma waktu beli tiket dapatnya yang tiket KA Sancaka, dimana kereta iniitidaj berhenti di stasiun kecil - Caruban - sehingga harus turun di stasiun Madiun.

Saya tidak akan cerita bagaimana suasana mudik lebaran bersama keluarga besar -dari ayah- karena seperti biasa momen mudik lebaran selalu berkesan 😊, yang akan saya ceritakan adalah hari terakhir di Madiun.

Jadi, meskipun tiap tahun mudiknya ke Caruban, saya belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di Madiun. Baru tahun ini saya bisa tahu Madiun itu seperti apa (hmm.. ketahuan katroknya nih saya 😂). Di hari terakhir sebelum balik ke Surabaya sambil menunggu waktu karena tiket pulang baru jam sembilan malam, saya diajak oleh keluarga Caruban main ke Monumen Kresek, Madiun.

Jarak tempuh dari rumah (Caruban) ke Monumen sekitar satu setengah jam, itupun lewat jalan 'dalam' karena sebagian jalan utama Madiun waktu itu masih macet (mohon maaf waktu itu belum sempat tanya jalan 'dalam' yang saya maksudkan. Nanti apabila ada info akan saya update). Tapi setelah masuk ke jalan utama banyak petunjuk jalan menuju ke lokasi kok. Sepanjang perjalanan menuju lokasi akan disuguhkan pegunungan di sebelah kanan dan jalanan mulai sedikit menanjak. Jalanan perais saat kita hendak melakukan perjalanan ke Malang.

Perjalanan semakin indah saat melewati jembatan Kresek, sebagai penanda bahwa kita sudah sampai di daerah Kresek. Dengan latar gunung wilis dan suara air mengalir di bawah jembatan semakin membuat adem. Kami pun berhenti sejenak untuk mengabadikan momen sambil menikmati degan yang dijual di ujung jembatan.

pemandangan di Jembatan Kresek
Oke, perjalanan berlanjut ke Monumen Kresek.
Denah Monumen Kresek
Monumen ini dibangun untuk mengenang para korban kekejaman PKI di tahun 1948 silam. Terdapat beberapa spot yang dibangun untuk mengabadikan sebagian kepingan sejarah ini. 

17 nama korban tertulis di sini

Tampak depan

Pemandangan dari atas


Kekejaman PKI mengacungkan golok





Suasana sore
Selain tempat untuk menceritakan sejarah, monumen ini juga sebagai tempat rekreasi atau bersantai bersama keluarga. Tempatnya pun  ramah dengan anak-anak, karena terdapat taman bermain untuk anak. Meskipun monumen ini menceritakan tentang keganasan PKI tapi suasana yang ditampilkan tidak ada kesan menakutkan sama sekali, sehingga dapat membuat pelajar/anak-anak nyaman untuk belajar sambil bersantai di sini.

Semakin sore tempat ini semakin ramai didatangi pengunjung. Oh iya satu lagi, tempat sholat dan toilet di sini bersih.

Itulah sedikit cerita dari kunjungan saya dan keluarga di Monumen ini. Semoga bermanfaat 😉

Selamat lebaran dan berkumpul bersama keluarga besar 🙏😊


Note :
Tidak ada tiket masuk alias gratis.
Hanya ada pembayaran parkir kendaraan.