Sabtu, 12 Februari 2011

Jawa Pos For Her

"salah satu artikelku yang dimuat di Jawa Pos FOR HER :)"


Liku Liku Kehidupan Perempuan
Berbicara mengenai perempuan rasanya tidak akan cukup diceritakan dalam selembar kertas, karena masalah dalam kehidupan perempuan sangat menarik untuk diperbincangkan. Mulai dari masalah yang sederhana hingga masalah yang lebih kompleks.
Masalah sederhana yang ada dalam kehidupan perempuan adalah tentang tingkat gender. Banyak pihak meragukan kemampuan seorang perempuan. Pemikiran masyarakat awalnya menganggap seorang perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, toh ujung-ujungnya dapur dan segala macam kegiatan rumah tangga. Begitulah istilah yang sering dipakai. Namun seiring berjalannya waktu perlahan-lahan anggapan tersebut kian pudar. Karena perempuan dapat membuktikan bahwa mereka tidak hanya bisa menjadi ibu rumah tangga yang setiap harinya berurusan dengan dapur, tapi juga mampu bersaing dengan laki-laki, mereka mampu menyeimbangkan urusan rumah tangga dan karir yang mereka bangun.
Beranjak ke masalah yang lebih kompleks misalnya, coba kita menengok ke belakang tepatnya beberapa waktu yang lalu tentu masih segar diingatan kita akan kejadian yang menimpa para pahlawan devisa Indonesia yang bekerja di luar negeri atau biasa disebut TKI. Mereka diperlakukan sangat kejam, bisa dibilang sangat tidak berperi-kemanusiaan. Tidak sedikit kejadian yang berupa penyiksaan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan dialami oleh sebagian besar dari mereka. Tidak jarang pula mereka pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana keluarga yang mendapati salah satu anggota keluarganya pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Kalau sudah begini tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menginginkan perlindungan pada pemerintah negeri ini. Namun, sepertinya banyak pihak yang menilai bahwa pemerintah tidak memiliki penyelesaian komprehensif atas kasus penyiksaan terhadap TKI, bahkan sering tidak ada titik temu untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Padahal mereka membutuhkan perlindungan agar merasa aman dalam menjalankan pekerjaannya.
Tidak cukup sampai disitu kejadian yang biasa dialami oleh perempuan, masih ada masalah-masalah lain yang berhubungan dengan perempuan bahkan di jaman seperti ini masalah tersebut semakin merajalela, apalagi kalau bukan masalah woman trafficking. Ya, jual beli perempuan memang marak terjadi di negeri ini, bahkan karena latar belakang ekonomi yang banyak digunakan sebagai alasan tidak sedikit wanita yang “menobatkan” dirinya sebagai Pekerja Seks Komersial, dan yang paling disayangkan tidak sedikit dari mereka yang masih berusia remaja. Mungkin awalnya mereka terjebak dalam pergaulan yang salah hingga membuat mereka terjun ke dunia seperti itu. Sebagai pekerja malam mereka tentu sering mendapat siksaan batin seperti banyaknya cemoohan lingkungan sekitar yang mengatakan mereka itu perempuan hina lah, nakal lah, atau apa lah, belum lagi siksaan fisik yang didapat jika mereka tidak menuruti nafsu para hidung belang. Mungkin memang itulah jalan hidup mereka yang telah ditentukan oleh Tuhan, ‘cause everyone has their own destiny. Tapi apapun alasannya mereka tetap perempuan yang mempunyai impian dan cita-cita bahwa mereka tidak ingin selamanya menjadi seperti itu, Jadi tidak seharusnya bagi kaum laki-laki yang “biasa menggunakan” jasa mereka dengan seenaknya melecehkannya. Karena perempuan tersebut tidak hanya diciptakan untuk melayani, tapi mereka juga ingin dihargai seperti perempuan pada umumnya.
Itulah secuil liku-liku kehidupan perempuan yang seharusnya menjadi cerminan pemerintah, bahwa meskipun mereka hanya seorang TKI, seorang PSK, atau siapapun itu mereka juga perempuan yang mempunyai hak yang sama dimata hukum. Mereka berhak untuk dilindungi dan dihargai sama seperti perempuan-perempuan lainnya.

Tidak ada komentar: