Minggu, 24 Januari 2016

Perjalanan yang Dinanti



             Ruangan gelap ini seakan tak berdinding, namun dari tempat dimana Alfa berdiri saat ini tampak dua cahaya menentramkan yang membimbing Alfa untuk mendekat.
            “Apa dia sudah bangun?” Bisik Elektra.
            Bodhi terhenyak dari duduknya ketika tiba-tiba Alfa terbangun dari tidur 10 jamnya. Alfa menatap mereka berdua yang memang sangat asing baginya.
            “Akar dan Petir?” tanya Alfa pada mereka berdua
            Bodhi dan Elektra hanya bisa saling memandang.
       “Ya, benar kalian pasti Akar dan Petir. Perkenalkan...” Alfa yang semula mengulurkan tangannya mendadak menariknya kembali. “Ahh!! kita tidak punya banyak waktu, bersiaplah, sebentar lagi Bintang Jatuh akan menjemput kita!” Alfa bersiap untuk keluar rumah setelah memastikan batu-batu itu aman di sakunya. Dipegangya tangan Bodhi dan Elektra masing-masing. Bintang Jatuh sudah menantinya di luar.
            “Mau kemana? Dan kamu siapa?” Bodhi akhirnya membuka suara.
            “Aku Gelombang” sahut Alfa tanpa menoleh.
           “Kita adalah satu kesatuan, namun kita perlu mencari dua teman yang lain. Banyak orang di dimensi lain yang sudah tidak sabar menanti kedatangan kita, karena itu seseorang telah mengutus kita bersama-sama untuk segera memulai perjalanan panjang yang hebat ini.” Terang Bintang jatuh sesingkat-singkatnya.
            “Si.. siapa yang mengutus kita?” Elektra memberanikan diri bertanya.
                A smart and beautiful woman called Ibu Suri..”


Tidak ada komentar: